
DESA BABABULO DAN BABABULO UTARA MULAI TANGANI ATS
Langkah Awal, Dilaksanakan
Penyusunan Perencanaan Pendidikan Berbasis Data
Mejene – Desa Bababulo dan Desa Bababulo Utara, Kecamatan Pamboang, mulai focus menangani Anak Tidak Sekolah (ATS). Di tahun 2021, Desa Bababulo dan Desa Bababulo Utara telah memegang data dan peta sosial termasuk sector pendidikan, yang berjalan atas dukungan Perusahaan Migas Mubadala Petroleum dan Yayasan Karampuang Mamuju.
Saat ini, Desa Bababulo dan Desa Bababulo Utara memanfaatkan data tersebut dengan focus program penanganan ATS. Masih melalui dukungan Mubadala Petroleum dan Yayasan Karampuang, pemerintah Desa Bababulo dan Desa Bababulo Utara melaksanakan kegiatan Penyusunan Perencanaan Pendidikan Berbasis Data. Berlangsung dua hari, tanggal 19 dan tanggal 20 Januari 2022 di Kantor Desa masing-masing.
Tujuan yang diharapkan yakni Meningkatkan kapasitas stakeholder dalam membaca data sosial, Menyusun perencanaan desa dari data yang ditemukan dan Adanya draft kegiatan kunci yang dihasilkan, khususnya untuk penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS).
Mengapa Sektor Pendidikan?
“Dibandingkan dengan program lainnya, pembangunan di bidang pendidikan merupakan investasi masa depan, hasilnya bisa saja belum dirasakan dalam waktu dekat ini, namun akan sangat dirasakan untuk masa depan nanti. Betapa sangat besar jasa kita bersama dalam program ini terhadap masa depan anak sebagai generasi masa depan. Selain itu, dengan meningkatkan pendidikan tentunya dapat mengurangi tingkat kriminal.” Direktur Yayasan Karampuang, Ija Syahruni – saat menghadiri pembukaan kegiatan Lokalatih Perencanan Pendidikan Berbasis Data di Desa Bababulo Utara.
Dari data yang telah direkonfirmasi, saat ini jumlah ATS di Desa Bababulo sebanyak 31 anak, di Desa Bababulo Utara sebanyak 17 anak. Data ini menjadi bahan acuan perencanaan APBDes tahun 2022 untuk program tuntas ATS. Tindak lanjutnya yaitu mengembalikan anak ke sekolah dan beberapa kegiatan lain, diantaranya :
Desa Bababulo Utara – Pembentukan tim Gerakan kembali Bersekolah (GKB) di tingkat desa, Bantuan perlengkapan sekolah bagi ATS, Pengembalian ATS ke sekolah (formal/nonformal), Kampanye pencegahan perkawinan usia anak di SMP dan SMA, Pengusulan desa Bababulo Utara menjadi desa percontohan pencegahan perkawinan usia anak, Pengusulan keluarga ATS mendapatkan bantuan kegiatan ekonomi, Pengusulan ATS untuk menjadi peserta PIP/KIP serta Harmonisasi data DTKS, dapodik, emis dan dukcapil.
Desa Bababulo – Pemberian bibit tanaman (kacang hijau dan jagung) dan keterampilan (menjahit), Mengaktifkan kegiatan remaja (remaja mesjid dan TPA), Pengadan Kegiatan Olahraga, Pembuatan organisasi anti anak putus sekolah dan anti perkawinan usia anak, Pembentukan PKBM, Penyediaan Angkutan Sekolah, Memfasilitasi sidang isbat, Pembebasan Lahan, Pembuatan Gedung Serbaguna serta Pembangunan Gedung sekolah.
“Dari kegiatan ini kita telah menyepakati bebereapa kegiatan dalam penanganan ATS, termasuk melakukan kegiatan Gerakan Kembali Bersekolah. Kegiatan-kegiatan yang telah disepakati akan dimasukkan kedalam Rencana Kerja Pemerinahan Desa Bababulo, Kecamatan Pamboang , Kabupaten Majene Tahun 2022.” Kepala Desa bababulo Muh. Arzil A. Palewangi.
“Kegiatan ini akan menjadi acuan dalam perencanaan desa. Sebagai kota pendidikan, Majene harus mampu menunjukkan program yang sesuai di sektor pendidikan. Majene harus mampu bersaing dengan daerah lainnya di Indonesia. Hasil kegiatan lokalatih ini akan dituangkan dalam perencanaan desa agar sesuai harapan bersama tuntas Anak Tidak Sekolah.” Kepala Desa Bababulo Utara, Iskandar M, S.Sos.
*( Yayasan Karampuang – dhl)
Komentar
Tinggalkan Komentar